Codeman



About My Hero:

"Anak 1: Pahlawanku sungguh bersayap, ia terbang dari langit yang tinggi kemudian menginjakkan kakinya dibumi, membasmi musuh-musuh yang ingin menguasai dunia dan berambisi melenyapkan umat manusia. Ia adalah superman, dan siapakah yang lebih hebat darinya?

Anak 2: Pahlawanku tidak memerlukan sayap untuk melompat bebas setinggi-tingginya di udara. Ia memiliki senjata ampuh, berupa jaring-jaring mematikan yang dengan sekilas keluar dari ujung-ujung jarinya, dan dalam sekejap dapat melumpuhkan musuh dan membuat mereka tak berdaya. Ia adalah spiderman, dan siapakah yang lebih hebat darinya?

Anak 3: Pahlawanku memang tidak bersayap seperti Superman, namun ketika ia berada diketinggian, ia bersayap pengetahuan yang dapat membawa mereka terbang bebas menjelajahi dunia cyber demi menemukan musuh-musuh umat manusia, bahkan yang bersembunyi dibalik konspirasi sekalipun. Jari-jarinya pun tak mungkin mengeluarkan jaring-jaring mematikan seperti Spiderman, namun ketika mereka berada diketinggian, jari-jari tersebut sangat terampil, bergerak lincah memberikan perintah kepada benda supermaya demi memberikan kedamaian dimuka bumi. Mereka berada diketinggian ketika mereka sudah mampu mengendalikan ego, memahami etika dan memiliki sense of humanity yang tinggi.

Anak 1 dan2: Siapakah pahlawanmu?

Anak 3: Codeman"

Blog

Pengalaman di Dalam Keluarga

Inilah kehidupanku dalam keluargaku. Aku terlahir menjadi anak terakhir dari tiga bersaudara. Semua kakak ku berjenis kelamin wanita. Hanya akulah yang berjenis kelamin laki - laki. Perbedaan umur yang jauh dengan kakak - kakak ku membuat aku tidak begitu dekat dengan mereka. Mereka hidup dengan dunia mereka masing - masing, begitu pula aku hidup dengan kehidupanku sendiri.

Seperti inilah kehidupanku? yah, memang seperti inilah kehidupanku dalam keluarga. Ayah dan Ibuku telah pensiun dari pekerjaan mereka karena umur yang telah lanjut. Dahulu, aku adalah seorang anak yang tidak peduli akan keluarganya, pergi hanya untuk berkumpul dengan kawan - kawanku hingga larut, jarang untuk memikirkan bagaimana perasaan orangtuaku terhadapku saat itu. Menjadi seorang anak yang nakal kah aku? Tidak, aku bukanlah anak yang nakal, hanya saja aku tidak begitu mengenal keluargaku dengan baik hingga aku sedikit acuh terhadap keluargaku.

Hingga sampailah aku pada suatu momentum, dimana ayahku bercerita tentang apa yang dia rasa terhadap anak laki - lakinya ini. Panjang dia bercerita, hingga lelah aku mendengarkan ceritanya. Namun, di akhir ceritanya dia mengucapkan kata - kata yang tidak dapat diterka sebelumnya. Dia berkata sambil menangis "Maaf, jika ayah tidak dapat memberikan yang terbaik untuk kamu karena kemalasan yang bapak utamakan pada waktu muda sehingga kehidupan keluarga kita saat ini cukup sulit." Dari pertakataan ayahku itu, aku tahu bahwa dia sebenarnya ingin memberi yang terbaik, namun akibat dari masa lalu dia tidak dapat memberikan hal itu. Aku tahu bagaimana perasaannya, perasaan dimana ketika ingin memberi sesuatu yang terbaik untuk orang - orang yang dicintainya, namun hal itu tidak dapat terwujud. Dari sini aku menyadari bahwa ketika aku acuh terhadap mereka, mereka tetap peduli terhadapku. Ketika aku memberi sesuatu yang dalam kadarnya tidak terbaik untuk mereka, mereka tetap berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untukku. Mungkin inilah yang disebut orang - orang "kasih orang tua sepanjang masa". Semenjak saat itu kehidupanku di dalam keluarga berubah. Sekarang aku tahu, dalam kehidupanku untuk apa aku berjuang dalam waktu dekat ini. Yaitu hanya untuk satu hal: UNTUK MEMBUAT ORANG TUAKU BANGGA TERHADAP ANAK LAKI - LAKINYA INI.

Comments